Fungsi Logika Microsoft Excel 2007-
Dalam melakukan perhitungan, seringkali ditemukan adanya beberapa
pilihan yang harus ditentukan. Sebagai contoh, dari nilai mahasiswa akan
ditentukan apakah mahasiswa tersebut lulus atau tidak, dan jika lulus
apakah predikat dari nilainya tersebut. Dalam menangani hal ini telah
disediakan fungsi untuk percabangan, yaitu dengan mengunakan fungsi IF.
Fungsi ini digunakan untuk menguji suatu kondisi atau logika, yang akan
menentukan nilai kembali ke-1 jika kondisi tersebut bernilai benar dan
menentukan nilai kembali ke-2 jika kondisi tersebut salah. Cara
penggunaan:
=IF(Kondisi;[Nilai_Jika_Benar];[Nilai_Jika_Salah])Keterangan: | |
Kondisi | Suatu ungkapan logika yang berupa perbandingan. |
Nilai_Jika_Benar | Nilai yang dihasilkan jika pengujian kondisi bernilai benar. |
Nilai_Jika_Salah | Nilai yang dihasilkan jika pengujian kondisi bernilai salah. |
Sebagai contoh, dalam menampilkan status kelulusan mahasiswa dengan melihat nilai ujian yang sudah dijalaninya sebagai berikut.
Untuk mendapatkan status “LULUS”
mahasiswa harus mempunyai nilai lebih besar dari 50. Jika nilainya
kurang dari 50, maka akan diberi status “TIDAK LULUS”.
a. Penggunaan Fungsi IF
Untuk dapat menyelesaikannya dibutuhkan
fungsi logika, yaitu fungsi IF. Untuk lebih jelasnya, berikut
disampaikan beberapa paparan tentang penggunaan fungsi IF. Fungsi IF
dengan format lengkap adalah sebagai berikut.
IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)Keterangan:
logical_test merupakan syarat dari percabangan.
value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui function wizard adalah sebagai berikut.
1) Klik pada sel D3.
2) Klik Formulas, pilih Logical, kemudian klik fungsi IF.
Gambar 5.9 Pemilihan Fungsi IF melalui Category Logical.
3) Ubah setting pada kotak dialog fungsi IF seperti berikut.
Gambar 5.10 Setting melalui function wizard
Pada Logical Test ditulis C3 > 50
adalah karena di sel C3-lah letak dari nilai yang akan dilakukan
penyeleksian. Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya
C3>50 yang artinya jika data di sel C3 lebih besar atau sama dengan
50 maka bernilai benar dan jika kurang dari 50 maka bernilai salah.
Ketikkan teks “Lulus” pada isian value_if_true, yang artinya jika pada
logical_test bernilai benar maka teks ini yang akan
dihasilkan/dikeluarkan. Ketikkan teks “Tidak Lulus” pada isian
value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka
teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.
4) Klik OK. Copy-kan formula ke sel di bawahnya.Pemberian tanda “ ” merupakan tambahan jika ingin menambahkan statement berupa kalimat atau string. Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut.
Gambar 5.11 Hasil akhir pemberian status kelulusan
b. Percabangan beberapa TingkatPercabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat.
Tabel 5.4. Fungsi Logika
Fungsi | Keterangan |
IF | Menentukan suatu tes logika untuk dikerjakan, dan mempunyai bentuk: =IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika salah) |
AND, OR, dan NOT | Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan tes kondisi. Fungsi
AND dan OR maksinal berisi 30 argumen logika, sedangkan NOT hanya
mempunyai satu argumen logika, mempunyai bentuk:
AND (logika1,logika2, …,logika30) OR (logika1,logika2, …,logika30) NOT (logika) |
Pembahasan fungsi IF di atas dengan Tes
Logika Tunggal, Tes Logika dapat dikembangkan dengan tambahan salah satu
fungsi AND, OR, atau NOT. Bentuk fungsi IF dengan tes logika yang
dikembangkan adalah sebagai berikut.
= IF (OR(Tes Logika1;Tes Logika2);Nilai jika benar;Nilai jika salah)Contoh:
Sebuah perusahaan akan merekrut tenaga
satuan pengaman (satpam) dengan ketentuan pengalaman kerja minimal empat
tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi
administrasi dengan kriteria tersebut. Pelamar yang memenuhi syarat akan
mengikuti seleksi selanjutnya, sedangkan yang tidak memenuhi syarat
dinyatakan gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalam fungsi IF
seperti berikut ini.
= IF(AND(Kerja>=4;Usia<=35);Wawancara;Gugur)
Fungsi tambahan adalah AND karena kedua
tes logika merupakan kriteria yang harus terpenuhi, perhatikan penerapan
fungsi tersebut dalam baris rumus worksheet.
Gambar 5.12 Fungsi IF dengan 2 tes logika
Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus
yang mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang diselesaikan
dengan fungsi IF. Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi data hasil
ujian statistik. Berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk
huruf dengan ketentuan sebagai berikut.
Nilai | Huruf |
0 – 59 | E |
60 – 74 | D |
75 – 84 | C |
85 – 94 | B |
95 – 100 | A |
Gambar 5.13 Contoh fungsi IF bercabang
Sel E5 diisi dengan rumus:=IF(D5<60;”E”;IF(D5<75;”D”;IF(D5<85;”C”;IF(D5<95;”B”;”A”))))
c. Mencari Jumlah
Kadangkala diperlukan sebuah informasi untuk menampilkan berapa jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, dalam sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai “A”. Untuk itu telah disediakan sebuah fungsi sebagai berikut.
=COUNTIF(range,criteria)
Di mana pada area yang disebutkan di
range akan dicari berapa jumlah sel yang sesuai dengan kriteria. Contoh
=COUNTIF(B2:B57,”A”) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi “A”
pada range B2 sampai B57. Pada contoh sebelumnya, dikembangkan untuk
mencari jumlah lulus dan tidak lulus, sehingga nantinya data akan
menjadi seperti di bawah ini.
Gambar 5.14 Hasil akhir penambahan fungsi COUNTIF
Untuk dapat menambahkan hasil tersebut, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 sebagai berikut melalui function wizard.
Gambar 5.15 Pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C9
Sedangkan untuk mendapatkan jumlah yang tidak lulus, lakukan
penambahan fungsi COUNTIF pada C10 sebagai berikut melalui function
wizard.
Gambar 5.16 Pengubahan setting fungsi COUNTIF untuk sel C10
Nilai yang kita olah melalui Excel
sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu nilai formula dan
nilai acuan. Materi yang selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya
adalah nilai formula, di mana semua nilai yang diolah menjadi satu
dengan formula yang dihitung, misal =A1*20. Angka 20 merupakan nilai
formula, sedangkan pada beberapa keadaan di mana nilai tersebut sering
berubah dapat kita gunakan nilai acuan agar tidak perlu mengubah melalui
formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan, Excel menyediakan
fasilitas Fungsi Lookup, fungsi ini akan melihat nilai pada tabel yang
lain apakah nilai yang dicocokan ada pada tabel tersebut, untuk kemudian
diambil nilainya.
Latihan berikut ini mencoba menggunakan
logika IF untuk menentukan Jenis Barang, Nama Barang, dan Harga Barang,
berdasarkan Kode Barang yang telah ditentukan. Di sini Anda juga akan
menggunakan beberapa fungsi String.
Langkah Awal Buatlah data sebagai berikut.
Gambar 6.24 Data awal
Langkah Penyelesaian
(1) Isi sel B5 dengan formula:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;””)
Pengertian:
Jika 1 huruf pertama dari sel A5 adalah “A”, maka isi sel B5, dengan teks “Air Mineral”, jika tidak maka kosongkan sel B5.
(2) Gandakan sampai sel B10. Apa yang
Anda lihat? Sel B7 sampai B10 berisi nilai FALSE. Kenapa? Ya, karena
Anda baru melakukan satu pengujian untuk huruf “A”, saja.
(3) Klik kembali sel B5, lanjutkan penulisan formula dengan diawali menekan tombol F2 pada keyboard, hapus sebagian formula (sisi kanan), sampai batas simbil semicolon (;) lengkapi hingga formula menjadi:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;IF(LEFT(A5;1)=”S”;”Susu”))
Saat Anda menekan tombol Enter untuk mengakhiri pengetikan formula, Anda akan mendapatkan pesan seperti gambar ilustrasi di bawah ini:
Gambar 6.25 Peringatan kesalahan pemasukan formula
Tekan saja tombol Enter sekali lagi, atau klik tombol Yes.
Kotak pesan tersebut adalah pesan yang memberitahu kepada Anda bahwa
Anda melakukan kesalahan penulisan formula. Tetapi perlu diingat,
kesalahan yang Anda lakukan bukanlah kesalahan struktural dari
penggunaan fungsi IF, ini hanyalah kesalahan karena Anda lupa atau malas
untuk mengetikkan tanda kurung tutup (“)”) untuk mengakhiri penggunaan
fungsi IF. Lain halnya jika Anda mendapatkan kotak pesan berikut ini:
Gambar 6.26 Peringatan kesalahan pemasukan formula yang cukup fatal
Ini adalah kesalahan yang cukup fatal,
kemungkinan karena Anda lupa mengisikan parameter yang diperlukan atau
kesalahan menuliskan simbol.
(4) Gandakan kembali sampai sel B5. Sekarang tinggal B9 dan B10 saja yang berisi nilai FALSE.
(5) Terakhir lengkapi formula hingga:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;IF(LEFT(A5;1)=”S”;”Susu”;”Kopi”))
Atau:
=IF(LEFT(A5;1)=”A”;”Air Mineral”;IF(LEFT(A5;1)=”S”;”Susu”;IF(LEFT(A5;1)=”K”; “Kopi”;”Tidak terdata”)))
(6) Gandakan kembali sampai sel B10. Ya,
itulah cara efektif untuk melakukan pengujian. Jangan langsung menguji
secara lengkap, lakukan secara bertahap bertahap.
(7) Klik sel C5, ketikkan formula: =IF(MID(A5;2;2)=”BL”;CONCATENATE(B5;” “;”Botol”);””)
Pengertian:
Jika mulai huruf ke dua dari sel A5
sebanyak dua huruf adalah “BL”, maka isi sel C5, dengan menggabungkan
(Concatenate) isi dari sel B5, spasi (“ ”) dan “Botol”. Jika tidak, maka
kosongkan sel C5.
(8) Gandakan sampai sel C10.
(9) Lakukanlah cara pengujian seperti contoh langkah pengujian untuk sel B5 di atas, hingga pada formula C5 berisi formula:
=IF(MID(A5;2;2)=”BL”;CONCATENATE(B5;”“;”Botol”);IF(MID(A5;2;2)=”GL”;CONCATENATE(B5;”“;”Gelas”);IF(MID(A5;2;2)=”SC”;CONCATENATE(B5;”
“;”Sachet”);IF(MID(A5;2;2)=”KL”;CONCATENATE(B5;”
“;”Kaleng”);IF(MID(A5;2;2)=”MN”;CONCATENATE(B5;”
“;”Murni”);IF(MID(A5;2;2)=”SU”;CONCATENATE(B5;” “;”Susu”);”Tidak
dikenal”))))))
(10) Gandakan sampai sel C10.
Gambar 6.27 Hasil akhir yang akan Anda Dapatkan
(11) Klik sel D5, ketikkan formula berikut:
=IF(RIGHT(A5;1)=”1”;500;0)
Pengertian:
Jika 1 huruf dari sisi kanan A5 adalah
teks 1 (satu), maka isi sel D5, dengan nilai angka 1500. Jika tidak,
maka isi sel D5 dengan nilai angka 0 (nol).
(12) Gandakan hingga sel D10.
(13) Lakukan cara pengujian bertahap, hingga akhir formula untuk sel D5 adalah, sebagi berikut:
=IF(RIGHT(B6;1)=”1”;500;IF(RIGHT(B6;1)=”2”;1000;IF(RIGHT(B6;1)=”8”;4000;0)))
(14) Gandakan hingga sel D10.
(15) Bingkailah hingga tampak menarik.
Sumber : http://budisma.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar